Posted by : Kimia
Rabu, 25 Mei 2016
JENIS ANYAMAN PADA KAIN TENUN
ANYAMAN POLOS
Nama lain yang biasanya digunakan adalah anyaman blacu, plat, tabby, taffeta, plain.
Ciri-ciri dan karakteristik anyaman polos
- anyaman polos adalah anyaman yang paling sederhana, paling tua dan paling banyak dipakai.
- Mempunyai raport yang paling kacil dari semua jenis anyaman.
- Bekerjanya benang-benang lusi dan pakan paling sederhana, yaitu 1-naik, 1-turun.
- Ulangan raport; kearah horizontal (lebar kain) atau kearah pakan, diulangi sesudah 2 helai pakan. Kearah vertikal atau kearah lusi, diulangi sesudah 2 helai lusi.
- Jumlah silangan paling banyak diantara jenis anyaman yang lain.
- Jika faktor-faktor lainnya sama, maka anyaman polos mengakibatkan kain menjadi; paling kuat daripada dengan anyaman lain dan letak benang lebih teguh atau tak mudah berubah tempat.
- Anyaman polos paling sering dikombinasikan dengan faktor-faktor kontruksi kain yang lain daripada jenis anyaman yang lainnya.
- Tetal lusi dan pakan mempunyai pencaran (range) yang lebih besar daripada dalam anyaman lain(10 hl/” – 200 hl/”). Demikianpum perpencaran berat kain adalah lebih besar daripada dalam anyaman lain (0,25 oz/yds2 – 52 oz/yds2).
- Anyaman polos lebih sesuai untuk diberi rupa yang lain dengan jalan mengadakan ubahan-ubahan desain, baik struktur maupun surface desain dibanding dengan anyaman lainnya.
- Pada umumnya penutupan kainnya (fabric cover) berkisar pada 25%-75%
- Dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis dengan hasil yang memuaskan daripada pakai anyaman lain.
- Anyaman polos untuk kain padat biasanyan menggunakan benang pakan yang lebih besar daripada benang lusinya.
ANYAMAN KEPER
Nama lain dari anyaman keper yang banyak digunakan yaitu; twill (USA), drill (inggris), koper (jerman).
Ciri-ciri dan karakteristik anyaman keper
- anyaman keper adalah anyaman dasar yang kedua
- pada permukaan kain terlihat garis miring atau rips miring tidak putus-putus.
- Jika arah garis miring berjalan dari kanan bawah kekiri atas, disebut keper kiri. Sedangkan jika sebaliknya maka disebut keper kanan.
- Garis miring yang dibentuk oleh benang lusi disebut keper efek lusi atau keper lusi. Sedangkan sebaliknya disebut efek pakan.
- Garis miring membentuk sudut 45o terhadap garis horizontal.
- Appearance kain pada pada permukaan atas dan bawah berlainan.
- Jika raport terkecil dari anyaman keper = 3 helai lusi dan 3 helai pakan, disebut keper 3 gun.
- Biasanya dibuat dalam kontruksi padat.
- Dalam kondisi sama, kekuatan kain dengan anyaman polos lebih besar dari pada kekuatan kain dengan anyaman keper.
- Pada umumnya tetal benang dibuat lebih tinggi daripada dalam anyaman polos.
- Pengaruh arah twist benang sangat besar terhadap kenampakan garis miring.
- Besarnya sudut garis miring dipengaruhi oleh perbandingan tetal lusi dan pakan.
- Garis miring dengan sudut >45o, disebut keper curam (steep twill).
Anyaman Polos
Anyaman polos dapat dikategorikan
sebagai jenis anyaman yang paling tua, paling sederhana, dan paling
banyak dipakai dalam pembuatan kain. Nama lain dari anyaman ini adalah
anyaman blacu, plat, tabby, taffeta, dan plain.
- Benang lusi dan benang pakan pada
anyaman ini bekerja dengan skema satu naik dan satu turun secara
bergantian dan saling menyilang.
- Anyaman polos untuk kain padat biasanya menggunakan benang pakan yang lebih besar dan kasar dari pada benang lusinya.
- Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis (open construction/sheer texture) dengan hasil yang memuaskan dari anyaman yang lain.
- Anyaman polos untuk kain padat biasanya menggunakan benang pakan yang lebih besar dan kasar dari pada benang lusinya.
- Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis (open construction/sheer texture) dengan hasil yang memuaskan dari anyaman yang lain.

Anyaman Keper
Jenis anyaman dasar kedua setelah
anyaman polos yaitu berbentuk anyaman keper. Nama lain dari anyaman
keper yang banyak digunakan yaitu berupa twill (USA), drill (inggris),
koper (jerman).
- Pada tenun kepar titik pertemuan
antara lusi dan pakan berjalan miring pada tenunannya membentuk sudut 45
derajat terhadap garis horisontal.
- Tampilan kain pada permukaan atas dan bawahnya berlainan.
- Anyaman keper yang biasanya dibuat dalam konstruksi padat diberi nama sesuai dengan banyaknya gun minimum.
- Anyaman keper hanya memiliki dua buah silangan. Jika angka 1 berada diatas garis maka tipe anyamannya disebut keper pakan. Namun jika angka 1 berada di bawah garis maka anyamannya disebut sebagai keper lusi, sebab float lusinya yang panjang berada di atas benang pakan.
- Tampilan kain pada permukaan atas dan bawahnya berlainan.
- Anyaman keper yang biasanya dibuat dalam konstruksi padat diberi nama sesuai dengan banyaknya gun minimum.
- Anyaman keper hanya memiliki dua buah silangan. Jika angka 1 berada diatas garis maka tipe anyamannya disebut keper pakan. Namun jika angka 1 berada di bawah garis maka anyamannya disebut sebagai keper lusi, sebab float lusinya yang panjang berada di atas benang pakan.

ANYAMAN SATIN
Nama lain biasanya disebut sateen, istilah umum untuk kain katun dengan anyaman satin 5 gun atau 8 gun disebut satin pakan.
Satinet istilah yang dipakai untuk kain imitasi sutera misalnya dari bahan katun yang dimerser. Satin istilah yang umum dipakai pada kain-kain satin yang dibuat dari sutera filamen atau benang sintetis filamen. Satinettes, dibuat dari benang lusi kapas dan benang pakan wol. Satijn de chine, dibuat dari benang sutera alam dengan tetal sedang, belakangan dibuat juga dari benang rayon.
Ciri-ciri dan karakteristik anyaman satin
- adalah anyaman dasar ketiga
- dalam 1 raport anyaman, banyak benang lusi = banyak pakan
- hanya menonjolkan salah satu efek baik itu lusi atau pakan pada permukaan kain
- pada anyaman satin dengan efek lusi disebut satin lusi dengan jumlah tetal lusi > dari pada tetal pakan. Dan berlaku sebaliknya untuk satin pakan
- suatu garis tidak begitu tampak menonjol seperti pada anyaman keper
- anyaman satin dapat digolongkan dalan 2 golongan yaitu satin teratur (paling sedikit 5 gun) dan satin tak teratur (paling sedikit 4 gun)
- anyaman sating kurang baik untuk kain dengan kontruksi terbuka dan jarang
- untuk kain padat anyaman satin lebih sesuai daripada keper
- kombinasi faktor-faktor kontruksi kain lebih sedikit digunakan dalam anyaman satin daripada dalam anyaman keper
- setiap benang lusi dalam satu raport hanya mempunyai satu titik silang
Anyaman Satin
Istilah satin berasal dari nama sebuah
tempat di Tiongkok yang disebut “Tsething”. Dalam dunia tekstil satin
dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahan kain yang dibuat dari benang
filamen sutera atau sintetis.
- Anyaman satin hanya menonjolkan
salah satu efek pada permukaan kain, yaitu efek lusi atau efek pakan.
Anyaman satin dengan efek lusi dikenal dengan nama satin lusi, sedangkan
anyaman satin dengan efek pakan biasa disebut sebagai satin pakan.
- Anyaman satin dapat digunakan pada semua jenis kain dengan kontruksi padat, tetapi kurang sesuai jika digunakan untuk kain dengan kontruksi terbuka atau jarang.
- Titik-titik silang pada anyaman satin letaknya tersebar dan tidak bersinggungan satu sama lain.
- Anyaman satin dapat digunakan pada semua jenis kain dengan kontruksi padat, tetapi kurang sesuai jika digunakan untuk kain dengan kontruksi terbuka atau jarang.
- Titik-titik silang pada anyaman satin letaknya tersebar dan tidak bersinggungan satu sama lain.

Dan ada beberapa lagi jenis anyaman lainnya:
Anyaman Silang Keranjang (Basket Weave)
Bentuk anyaman jenis ini menggunakan suatu kelompok atau group yang
terdiri dari lebih dari satu benang lusi dan pakan. Basketweave, atau
anyaman silang keranjang bisa dikatakan merupakan amplifikasi pada lebar
dan tinggi dari anyaman polos. Basketweave memiliki karakteristik pola
kotak -kotak yang mirip dengan pola sebuah keranjang, maka dari itu
disebut sebagai anyaman silang keranjang, atau basket weave.
Ketika melakukan anyaman basketweave, tiap grup benang pakan
menyilangi group benang lusi. Susunan tiga benang lusi dengan tiga
benang pakan disebut dengan 3×3 keanjang, namun susunan ini kadang tidak
harus simetris. Anyaman silang keranjang lebih kuat daripada anyaman
silang polos tetapi kurang memiliki stabilitas.
Anyaman Leno (Leno Weave)
Anyaman silang leno merupakan anyaman dimana dua benang lusi melilit
benang pakan, sehingga seakan-akan mengunci benang pakan yang terpisah
dengan pakan lainnya secara merata. Kain yang dibuat dengan anyaman ini
biasanya akan terlihat tipis (kadang menyerupai renda) namun kuat.
Walaupun kelihatannya rapuh, tetapi lilitan dari benang lusi bisa
memberikan kekuatan dan kestabilan.

Anyaman Tulang Ikan Haring (Herringbone Weave)

Pola ini terdiri dari barisan-barisan
yang dibentuk oleh garis miring yang tersusun paralel. Baris-baris
tersebut berdampingan satu sama lainnya sehingga garis-garis miringnya
terlihat menyatu satu sama lain sehingga membentuk seperti huruf V.
Meskipun serat wol adalah pilihan paling
umum yang digunakan untuk menenun kain herringbone tetapi anyaman
tersebut juga dapat dibuatn dengan jenis serat lain. Kain Tweed sering
dibuat dengan anyaman herringbone ini.